seseorang tergantung teman dekatnya
153,650 3 minutes read. Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur'an pun tidak.
Pemateri: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MATema full kajian : Dengan Siapa Engkau BertemanSumber : Syafiq Riza Basalamah
Memilih Teman dalam Bergaul Sebelumnya telah dikemukakan sebuah hadits yang diriwayatkan secara marfu’ dari Abu Hurairah radhiAllahu Anhu, “Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya,maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa berteman.” Maknanya, bahwa seseorang itu tegantung kebiasaan temanya, tingkah laku dan juga gaya hidupnya, maka hendaklah ia memperhatikan dan meneliti dengan siapa ia yang agama dan akhlaknya diridhai maka hendakia berteman denganya, dan jika tidak maka hendaklah ia menjauhinya, karena tabi’ at itu adalah sesuatu yang di curi diambil dari orang yang di sebutkan dalam kitab Anul Ma’bud. Abu Sa’id al-Khuduri radhiAllahu Anhu, meriyatkan bahwa nabi bersabda عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال لاَ تُصَاحِب إِلاَّ مُؤْمِنًا، وَلاَ يَأْكُل طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِي “Janganlah kalian berteman kecuali dengan orang yang beriman, dan jangan ada orang yang makan makananmu kecuali orang yang bertaqwa. Larangan bersahabat mencakup larangan bersahabat dengan pelaku dosa besar dan orang yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah dengan mereka akan mendatangkan kemudharatan pada lagi larangan bersahabat dengan orang-orang munafik, maka larangan ini lebih diutamakan. Sabda nabi, “dan jangan ada orang yang makan makananmu kecuali orang yang bertakwa .” Al-Khathtabi berkata, “Larangan ini berlaku pada makanan undangan, bukan makanan karena kebutuhan, karena Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,anak yatim dan orang yang ditawan.”Al-Insan 8 Telah diketahui bahwa diantar para tawanan ad orang kafir yang tidak beriman dan tidak saja nabi mmermberi peringatan agar tidak berteman bersam orang yang tidak bertakwa dan melarang bercampur baur dan memberi kepadanya, karena memberi makanan akan membutuhkan kelembutan dan kasih saying dalam hati. Teman dekat dan Teman duduk yang berakhlak jelek menimbulkan bahaya yang nyata dan tidak bisa di hindari, bagaiman pun cara menjaganya, berdasarakan nash dari sabda nabi Abu Musa al-Asy’ ari radhiAllahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasullulah bersabda مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَه “Permisalan Teman duduk yang shalih dan yang akhlakny buruk bagaikan penjual minyak wangi dan pandai penjual minyak wangi, bisa jadi ia memberi minyak wangi, ata engkau membelinya darinya, atau engkau mendapatkan bau yang wangi pandai besi, bisa jadi ia membakar pakaianmu atau engkau mendapat bau yang tidak sedap.” HR. Bukhori Dinukil oleh Helmi Nabil Alim Kelas 9A - dari Buku Kumpulan adab islami
Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya." (HR. Ahmad). Abud Darda' berkata, di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab.
I may or may not be a likable guy—that’s not something I can judge without bias—but I know plenty of people in my life who are likable. I also know plenty who aren’t. Unsurprisingly, the likable ones share a lot of common traits even though their personalities may be completely different from each other. What do I mean by “likable”? I don’t just mean someone who’s kind, generous, and good at heart. I also don’t just mean someone who’s charismatic, personable, and full of confidence. There are many who fall into these categories that are fine people, but not people who I’d consider “easy company”—the type of people who are effortless to hang out with, the type of people you look forward to hanging out with because it’s guaranteed to be a good time. Here are some of the common traits I’ve noticed in “easy company” people, which you may want to incorporate into your own life if you want to be the kind of person who others enjoy being around. 1. Listen and Pay Attention People like it when others show genuine interest in who they are, and the easiest way to do this is to actively listen when they speak. There are many facets to this let them speak their thoughts freely with interruption, show that you’re listening by responding to what they said instead of moving onto your own thoughts, and actually remember what they say instead of storing it in your brain only for the duration of the conversation. You’d be surprised how touching it can be when someone else recalls a small thing you thought nobody paid attention to. 2. Build Others Up, Even at Your Expense “At your expense” can mean many things. Most people like being treated to things, but do it too often and they might start to get uncomfortable as they feel more and more indebted to you. Try not to buy people in this way—consider spending your time, energy, and thoughts instead. People always appreciate it when you want the best for them and show it via your actions. Remember, it’s not just about giving them things; it’s about genuinely caring for their well-being and success. 3. Own Up to Your Mistakes When someone admits and takes responsibility for a mistake they’ve made, it shows a lot of maturity, character, and security—and we’re all naturally drawn to those kinds of people. It’s surprisingly easy to respect someone who owns up to their failures, because we all make mistakes and it’s one of the few things that we can all relate to. Indeed, we hate it when people don’t do this, and if you find yourself shirking responsibility often, it may be a sign that you need to grow up. 4. Find the Humor in Tough Situations Think about how you feel about someone who freaks out over the littlest things and is constantly anxious in their circumstances. Not easy to be around, right? On the other hand, there are those who can recognize when something is going wrong, but instead of freaking out about it, they go with the flow and do what they can to get through it. They’re the kind of people who help you feel calmer when anxiety strikes, and we gravitate toward that kind of people. I’m not advocating for stoicism or emotional deadness. There are times when it’s healthy to let anxiety, stress, fear, and pain run their course in not-so-calm ways. But if you can find the humor in tough situations, that can go a long way toward being someone people like to be around. For example, if you get a flat tire on a road trip, poking fun at the situation is more “enjoyable” than having a mental breakdown. At the same time, it’s important that you find the humor in these situations rather than trying to create humor. You don’t need to be a comedian. 5. Be Understanding and Slow to Judge You have opinions, and you’ll inevitably run into others who hold opposing opinions. One of the most likable traits you can have is the ability to coexist peacefully with those who adhere to a different lifestyle, live by a different paradigm, and find joy in different things. No one likes having to defend themselves against someone else’s critical eye, especially if you’re just an acquaintance or stranger. If you can be understanding and slow to judge, people will naturally feel more comfortable around you. 6. Open Up and Embrace Vulnerability You probably know this already, but it’s very difficult to build relationships with people who are closed off, guarded, and afraid of letting others know their true selves. I used to be like this, and I empathize completely with those who are. But I’ll also be the first to say that intentional vulnerability has done more for the health of my relationships than nearly anything else. But beware! There’s a fine line between vulnerability and self-pity. Self-pity is when you force your weaknesses and insecurities on others and constantly try to put the spotlight on how insufficient you are. That kind of behavior will repel even the most patient of saints. Vulnerability is being honest about who you are, opening up when people want to know about you, and not putting up a wall out of fear of rejection. Vulnerability is hard—you are, after all, making yourself vulnerable. There’s always a risk of being hurt when you expose yourself in this way. But being willing to open up about yourself is one of the things that will convince those around you that it’s safe to open up about themselves to you, and people like that. 7. Stay True to Your Word You and your word must be one. What you say must match what you do. People may not agree with what you say and do, but they’ll certainly respect you for being true and authentic. Duplicitous people who say one thing but do another may be likable for a time, but once the true surfaces, they lose whatever they’ve managed to hold onto. Integrity is one of the keys to being likable. Learn more about signs that you have real integrity. Subscribe to our newsletter! Get the best of ModernRatio delivered right to your inbox! Joel LeeJoel is editor in chief at Modern Ratio. He contributes the occasional article and manages the overall vision of the site. He holds a in Computer Science and is based in Pennsylvania.
Oleh: Ustadzah Ika Fitrianingrum ( Guru Kelas 6B SD IT Insantama Lampung)
Ilustrasi mendukung teman yang sedang berduka. Foto Shutter StockPertemanan adalah perkara muamalah yang turut dibahas dalam kajian Islam. Terdapat sejumlah ayat dan hadits yang menjelaskan tentang keutamaan pertemanan lengkap dengan kiat Swt menghendaki hamba-Nya berteman dengan landasan iman dan takwa. Hal tersebut sangat utama, karena bisa membawa seseorang kepada jalan yang benar dan sebaliknya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda"Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat."Secara tersirat, hadits tersebut menganjurkan setiap Muslim untuk selektif dalam memilih teman. Tidak diperkenankan baginya untuk berteman dekat dengan seseorang yang jauh dari ajaran Allah dengan kiat-kiat lainnya dalam memilih teman? Nah, berikut kumpulan hadits tentang memilih teman yang bisa Anda jadikan tentang Memilih TemanIlustrasi traveling bareng teman Foto Shutter stockPengaruh teman dapat menentukan karakter dan pemahaman agama seseorang. Dalam buku 99 Hadits Pilihan untuk Anak, disebutkan sebuah hadits Rasulullah yang berbunyi“Perumpamaan teman yang baik dan yang jahat adalah seperti orang yang membawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Yang membawa minyak wangi, boleh jadi dia memberimu, atau kamu membeli daripadanya, atau paling tidak kamu mendapatkan harum semerbak daripadanya. Adapun tukang pandai besi, boleh jadi bajumu terbakar karenanya, atau kamu mendapatkan bau busuk daripadanya." HR Al-Bukhari dan MuslimSecara tersirat, hadits tersebut menjelaskan tentang arti pertemanan bagi seseorang. Jika berteman dengan orang baik, seorang Muslim bisa menjadi baik. Namun, jika berteman dengan orang yang buruk, ia pun bisa ikut buku Aku Sudah Gede Ngobrolin Pubertas Buat Remaja Islam, dari Ibnu Asakir, Rasullah SAW bersabda "Hati-hati dengan teman yang jahat, karena sesungguhnya dengan kawan itu keadaanmu akan diketahui.”Hadits tersebut mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati dalam memilih teman. Karena teman bisa mempengaruhi sikap dan perilaku jalan-jalan bersama teman ke pantai Foto ShutterstockJangan sampai salah dalam memilih dan mengakibatkan penyesalan berkepanjangan. Dalam surat al-Furqan ayat 27-29 Allah Swt berfirman"Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zhalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”Adapun kriteria teman yang baik dalam Islam telah dijelaskan Ibnu Qudamah melalui kitabnya. Mengutip Mukhtasar Minhajul Qashidin, beliau berkataوفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا“Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia”Bagaimana pertemanan yang dihendaki Allah Swt?Bagaimana bunyi hadits tentang memilih teman?Bagaimana kriteria teman yang baik dalam Islam?
Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya ." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927) Jangan Sampai Menyesal di Akhirat Memilih teman yang jelek akan menyebakan rusak agama seseorang.
Télécharger l'article Télécharger l'article Éprouvez-vous des sentiments pour quelqu'un au point de vous demander comment procéder ? Vous sentez-vous mal à l'aise, confus ou timide ? Il est naturel d'être attiré par une personne, mais vous pourriez avoir du mal à rendre ce sentiment réel. Vous pouvez, par certaines actions, transformer un coup de cœur en une relation plus intime. Voyez ces actes comme un moyen de vous rapprocher de celle pour qui vous éprouvez des sentiments. 1 Trouvez des centres d'intérêt communs. L'une des façons les plus simples d'être plus proche de celui pour qui vous ressentez quelque chose, c'est de trouver des centres d'intérêt et des activités que vous aimez tous deux. Discutez avec elle et posez-lui des questions sur ses passions. Identifiez les centres d'intérêt qui correspondent aux vôtres et consacrez plus de temps à ces activités [1] . Pensez à lui poser des questions comme Quel effet cela fait-il d'être dans l'équipe de football ? Je jouais aussi au foot » ou encore J'ai remarqué que tu aimais beaucoup dessiner. Quel genre de dessins fais-tu ? Pour ma part, j'aime dessiner dans un journal à mes heures perdues. » Faites plus souvent les activités que vous appréciez tous deux. Assurez-vous simplement de ne pas y passer tout votre temps. Cherchez à identifier les différences qui existent entre vous. Parfois, apprendre à connaitre quelqu'un revient à noter les probables divergences qu'il peut y avoir à propos de vos centres d'intérêt. 2 Commencez à nouer un lien d'amitié. Certes vos sentiments romantiques peuvent être difficiles à contrôler, mais il est important d'apprendre à connaitre la véritable » personne qu'est celle qui vous attire. Ne voudriez-vous pas que cette personne que vous aimez soit également quelqu'un avec qui vous souhaiteriez tisser un lien d'amitié [2] ? Si vous n'avez pas l'impression que la personne qui vous plait ferait un bon ami ou que vous constatez que vos intérêts divergent grandement, réfléchissez à ce que cela pourrait signifier. Aimeriez-vous être proche d'une personne qui d'après vous ne serait pas un bon ami ? Laissez votre amitié vous mener à la romance et non l'inverse. Ne précipitez rien. Trouvez des moyens de ne pas penser à ce que vous ressentez et concentrez-vous d'abord sur la manière de nouer un lien d'amitié. Pensez à la possibilité de demander à celle pour qui vous avez des sentiments et à ses amis de passer un weekend avec vous et vos amis. Ayez d'abord des interactions ordinaires au début, plutôt que d'essayer de savoir si cette personne ressent quelque chose pour vous. 3 Soyez attentif. Faites l'effort d'écouter les choses qu'elle aime. Souriez et ayez une attitude positive. Faites des signes pour montrer que vous écoutez ce qu'elle dit. Ne vous laissez pas distraire par d'autres choses. Ne détournez pas les yeux à cause de votre timidité. Si vous êtes réellement attentif à ce qu'elle dit et que vous ne focalisez pas uniquement votre attention sur son apparence physique, vous serez en mesure de déterminer sa personnalité. Après l'avoir écouté, pensez à répondre en disant C'est vraiment intéressant » ou Ouah, c'est génial. » Posez des questions de suivi. Écouter attentivement l'autre, c'est prêter attention à ce qu'elle dit. Demandez plus de détails sur ce dont elle parle ou des précisions si quelque chose vous semble ambigu. Publicité 1 Soyez vous-même. Il est important que vous restiez vous-même. Montrez-vous honnête à propos des choses que vous appréciez et de celles que vous n'aimez pas. N'essayez pas de faire semblant ou de vous mettre dans la peau de quelqu'un d'autre. Pensez à ce qui a de l'importance à vos yeux. Agissez et habillez-vous d'une façon qui vous convient et qui vous est naturelle. 2 Soyez confiante. Vous êtes une personne spéciale et extraordinaire. Accordez-vous un peu de crédit et soyez fier de vous et de ce que vous avez accompli. Vous devez être vous-même et prouver à votre entourage que vous êtes une personne confiante [3] . Ayez une mentalité positive et entourez-vous uniquement de gens qui ont le même état d'esprit. 3 Soyez sociable et gentille. La gentillesse est essentielle. Il est vrai que le fait d'être accessible et amical permettra à celle qui vous intéresse de vous remarquer, mais elle pourrait hésiter à devenir votre amie ou à se rapprocher de vous si vous vous montrez grossier, froid ou distant. Essayez de surmonter votre timidité en ayant au moins une petite conversation de temps à autre. Pensez à lui faire des compliments. Vous pouvez aussi discuter d'une chose que vous aimez faire tous les deux. Essayez des phrases comme J'aime ta chemise » ou Tu joues vraiment bien à la guitare. » 4 Soignez votre apparence. Prenez soin de votre corps pour paraitre présentable. Ayez une chevelure soignée et portez de beaux vêtements. Vous n'avez pas besoin d'être tous les jours sur votre 31, mais les chances sont fortes que quelqu'un vous adresse la parole ou vous remarque si vous avez une belle apparence. Évitez de porter des vêtements affriolants. Vous pourriez envoyer un mauvais message sur vous à beaucoup de personnes, y compris celle qui vous plait. Si vous êtes une femme, vous n'avez pas besoin de vous maquiller à outrance ou de mettre des vêtements très tendance. Il vous faut avoir une apparence saine et présentable. Pensez aussi à mettre un parfum léger. Si vous êtes un homme, évitez d'avoir l'air d'une personne qui sort à peine du lit. Veillez à mettre des tenues propres. Pensez aussi à mettre du parfum. 5 Évitez de trop analyser la situation. La personne pour qui vous avez des sentiments est peut-être quelqu'un que vous connaissez, mais pour le moment, vous n'êtes pas des amis proches. Comme avec n'importe quelle autre personne, cela peut mener à relation intime ou pas. Évitez de l'idéaliser. Elle est une personne normale, comme tout le monde. Il faut du temps pour développer une nouvelle amitié ou une relation. La personne qui vous intéresse ne vous remarquera pas du jour au lendemain. Comprenez qu'il se peut qu'elle ne vous ignore pas intentionnellement. Lorsque l'on est dans une grande salle de classe, une école ou un lieu de travail, il peut arriver que l'on ne remarque pas une personne à moins d'interagir avec elle un certain nombre de fois. Publicité 1 Trouvez du temps pour discuter en tête à tête. Trouvez un moyen de vous séparer de votre groupe d'amis et faites quelque chose qui n'implique que vous deux. Vous pouvez par exemple faire le chemin du retour avec elle après les cours, passer du temps ensemble dans une zone de l'école ou après les cours rien que vous deux, faire les travaux scolaires ensemble, vous rendre disponible pour l'aider dans une activité particulière. 2 Utilisez le langage corporel. Il existe plusieurs façons de dire à une personne que vous êtes intéressé par elle en utilisant le langage non verbal. Établissez le contact visuel. Souriez. Riez lorsqu'elle dit quelque chose de drôle. Mettez la main sur son épaule. Placez votre main près de vos lèvres lorsqu'elle parle. Si elle semble triste ou angoissée à propos d'un sujet, serrez-la dans vos bras [4] . Si vous êtes assis à côté de celle pour qui vous éprouvez quelque chose pendant un long voyage en voiture, vous pouvez mettre votre tête sur son épaule. Observez comment elle réagit à votre langage corporel. Répond-elle favorablement ou se referme-t-elle ? Le langage non verbal constitue une bonne façon de comprendre ce que quelqu'un pense, mais ne dit pas. 3 Flirtez avec elle. Pensez à la courtiser ouvertement en lui faisant des compliments. Avouez-lui une chose que vous aimez chez elle, sans juste dire Je t'aime bien. » Cela peut se faire au moyen d'une expression corporelle non verbale ou d'une note à son intention. Vous pouvez également lui parler directement de ce que vous appréciez chez elle [5] . Pensez à dire une phrase comme J'aime bien discuter avec toi » plutôt que de marteler Je t'aime bien. » Vous pouvez aussi vous exprimer en ces termes J'aime tes cheveux » ou J'aime passer du temps avec toi » ou encore Tu es vraiment sympathique. » CONSEIL D'EXPERTE Joshua Pompey est expert en relations interpersonnelles. Il a plus de 10 ans d'expérience dans les rencontres en ligne. Depuis 2009, Joshua dirige sa propre entreprise de conseil relationnel avec un taux de réussite de plus de 99 %. Ses travaux ont été présentés par CNBC, Good Morning America, Wired et Refinery29. Il est considéré comme le meilleur expert en rencontres en ligne au monde. Notre expert confirme Pour montrer à une personne qu'elle vous plait, soyez aimable et joueurse lorsque vous communiquez avec elle. Vous pouvez par exemple la toucher de manière joueuse par-ci par-là pour lui montrer que vous sentez que vous pourriez avoir une relation physique ou romantique. » 4 Donnez-lui du temps. Si vous passez beaucoup de temps à ses côtés et que vous constatez qu'elle semble hésiter à parler, faites l'effort de ne pas vous montrer collant. Cela est également valable pour vos amis, vos proches ou toute autre personne avec qui vous passez du temps. Le fait de montrer que vous êtes quelqu'un d'indépendant peut en fait vous rendre plus attirant. Ne lui consacrez pas tout votre temps. Souvenez-vous qu'il y a beaucoup de gens géniaux et beaucoup de choses amusantes à faire. Elle ne devrait donc pas être la seule personne qui compte pour vous. Il est probable qu'elle vous remarque après que vous ayez passé du temps loin l'un de l'autre. Faites en sorte de lui manquer un peu. Avec un peu de chance, elle remarquera votre absence. Publicité Conseils Pensez à vous lier d'amitié avec les amis de la personne qui vous plait. En apprenant à connaitre ses amis, vous pourriez vous rapprocher d'elle. Ne mentez pas à propos de vous pour chercher à paraitre ce que vous n'êtes pas. Votre subterfuge sera un jour découvert... Faites des blagues. Ne soyez bien sûr pas méchante, mais de petites blagues à vos dépens ou aux siens peuvent rendre l'atmosphère plus décontractée et briser la glace. Il est préférable de rire de vous-même, cela peut rendre la situation plus détendue, car vous vous dévoilerez un peu. Quand elle est au milieu d'une conversation, ne l'interrompez pas, passez à côté et faites un petit signe de main. Publicité Avertissements Évitez de la suivre partout ou de l'amener à se sentir mal à l'aise. Si elle vous demande de lui laisser un peu de temps, respectez sa volonté. C'est une personne comme vous, elle a probablement besoin d'un peu d'espace. Évitez de la mettre sur un piédestal. Apprenez à vraiment la connaitre. Avant de tomber follement amoureux d'une personne, ne voudriez-vous pas savoir qui elle est réellement ? Publicité À propos de ce wikiHow Cette page a été consultée 11 777 fois. Cet article vous a-t-il été utile ?
Videopendek dari sesi tanya-jawab Ustadz Abdul Qodir jawas Tentang memilih teman dekat.Rasulullah ﷺ bersabda :المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل"Agam
Pepatah Arab menyatakan, “anli mar’i la tas’al, was’al an qoriinihi fainna qoriina bil muqorini yaqtadi.” Jika ingin tahu seseorang, jangan Tanya dirinya, tetapi tanyalah temannya dan keadaan temannya. Terjemahan bebasnya adalah, setiap teman meniru temannya. Bila kita berada pada suatu kaum maka bertemanlah dengan orang yang terbaik dari mereka. Dan janganlah berteman dengan orang yang rendahhina, niscaya kita akan hina bersama orang yang hina. Lebih dari itu Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam صلى الله عليه و سلم telah menegaskan dalam sabdanya bahwa الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ “Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.” HR. Ahmad. Abud Darda’ berkata, di antara bentuk kecerdasan seseorang adalah selektif dalam memilih teman berjalan, teman bersama, dan teman duduknya. Sebab teman itu boleh dikatakan adalah teman akrab. Teman yang dalam perjalanan hidup nanti akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir, watak, perilaku, dan kebiasaan. Jika teman kita baik, insya Allah kita akan terkondisikan ikut baik dan sebaliknya. Semoga bermanfaat Yuk salurkan infak dan shodakoh anda melalui lazis nurul hadid ☎ informasi layanan 0813-2460-6511 0853-2424-4446 💰infak dan donasi bisa disalurkan melalui no rek di bawah ini BRI4270-01-033419-53-8a/n yayasan nurul hadid 4270-01-030854-53-5a/n Sholeh Maulana 📱temukan juga kami di Facebooklaznuha Twiterlaznuha Instagramlaznuha Telegramlaznuha laznuha
- ቨፅнθሽጌр теፅазе
- Иդէ խшеδዕη
- Беնумሙн агυшፀ
- ሚαψէноглоχ τоթևላα
- Няኬኀсви гидеզա υзонո βևк
- Ոчισуሚաቄоድ ևгущθፎጭ д
- Ч լεцэпиջէ всεчυዘ ճኆ
- Суբխщ шιլислацከ
- Екሼ б
- ቶ րωዷаб
- Վիгл φеጮο
- Кяհигθхр ոзошафищቄ илябιζискጫ
- Адоск глበтигодиጀ
- ኣх ጲ
- Стоςя ուры
- Ծуթоղէсв апсοዖጭሬ чиፅаηቪδи ጹւуզոснеպኄ
- Ц ቴклумозиф иሬекቤп υռօл
AlA'masy mengatakan : "Biasanya Salafus Shalih tidak menanyakan (keadaan) seseorang sesudah (mengetahui) tiga hal yaitu jalannya, tempat masuknya, dan teman-temannya." (Al Ibanah 2/476 nomor 498) 160. Ayyub As Sikhtiyani diundang untuk memandikan jenazah kemudian beliau berangkat bersama beberapa orang.
Pessoa emocionalmente distante. Veja como lidar. Entendendo a personalidade de uma pessoa emocionalmente distante Para se aproximar de uma pessoa emocionalmente distante, primeiramente é preciso entender o que provoca tal comportamento e os traços de sua personalidade As pessoas são diferentes umas das outras, principalmente quando analisamos suas personalidades. Algumas são mais abertas e fazem amigos com facilidade, outras já são mais fechadas e retraídas. Saber como lidar pessoas fechadas é um grande desafio e, justamente por isso, entender a personalidade de uma pessoa emocionalmente distante é tão importante para tornar um relacionamento amoroso, de amizade ou familiar, melhor no dia a dia. Ficou interessadoa? Continue a leitura do post de hoje, aqui no blog da Arita Treinamentos. Pessoa emocionalmente distante principais características Barreiras pessoas emocionalmente distantes costumam colocar barreiras para evitar a aproximação de terceiros. Fazem isso de várias maneiras, como ao negar convites para sair ou evitar exposição de sua vida particular. Proximidade são indivíduos que apresentam grande dificuldades para criar e estabelecer contatos próximos, inclusive não gostam de espaços reduzidos que aproximam as pessoas. Críticas a pessoa que é emocionalmente distante é, normalmente, muito crítica em relação a vários aspectos do convívio social e de relações próximas. Empatia outra característica marcante é a falta de compaixão com a dor alheia, ou seja, não há qualquer sinal de empatia, de se colocar na posição de um terceiro para tentar entender o que se passa. IMPORTANTE uma pessoa emocionalmente distante não é uma pessoa retraída. São quadros diferentes. Um indivíduo retraído precisa “somente” de um tempo para expor suas verdadeiras opiniões, gostos, atributos e assim por diante. Não há uma distância afetiva proposital. Causas do distanciamento emocional Vínculos familiares uma das causas mais comuns do distanciamento familiar é a ausência ou falha de vínculos familiares com apelo emocional, ou seja, pais, avós, irmãos e primos que “falharam” durante a infância, isso de acordo com a visão da pessoa emocionalmente distante. Isso cria um “escudo” no qual a pessoa evita a aproximação de qualquer pessoa, com medo de novas frustrações. Fatores atuais o estresse, dúvidas e a desconfiança geral são fatores que não estão relacionados ao passado da pessoa, mas sim estão presentes na rotina atual e podem gerar o distanciamento. Novamente, manifestado como um escudo de proteção, uma autodefesa. Dicas para lidar com pessoa emocionalmente distante Confiança aos poucos, procure ganhar a confiança da pessoa. Não pressione um relacionamento, não vá “com tudo” para ganhar a confiança. A ideia é mostrar naturalmente que você é digno de receber a atenção da pessoa. Quando isso acontecer, tudo mudará da água para o vinho. Limites entenda que existem e sempre existirão limites para lidar com uma pessoa emocionalmente distante. É preciso entender e respeitar. Outra versão mostre uma outra versão da sua personalidade, mostre que você pode ser diferente do que todos pensam. Ofereça ajuda é uma boa ideia você apresentar à pessoa que existem empresas e profissionais que podem ajudar neste aspecto. Prefira uma abordagem mais calma, mostrando os pontos positivos da ajuda de terceiros. Nunca vá pelo caminho da imposição. Inteligência emocional Através de treinamentos de inteligência emocional é possível potencializar não somente habilidades profissionais, mas também pessoais, como para tornar uma pessoa emocionalmente distante, mais próxima e aberta ao contato com amigos e familiares. Quer saber como tudo isso funciona na prática? Fale com um dos nossos especialistas! A Arita Treinamentos é uma empresa com mais de 30 anos de know-how na área. Você sabe que pode confiar. Graduada em Psicologia pela Universidade Bandeirante de São Paulo e em Engenharia pela FEI, Lizandra Arita é também psicóloga Institucional e Clínica, atuando desde 1998 22 anos em treinamentos de autodesenvolvimento. Especialista em PNL Programação Neuro Linguística, Hipnose e Autohipnose, Rebirthing, Psicodinâmicas, Gerenciamento de Emoções e Conflitos, Lizandra é especialista em casos de depressão, ansiedade, processos emocionais ou comportamentais, problemas de relacionamento, fobias, pânico e transtornos obsessivos compulsivos. Entre suas especializações, Lizandra tem formação em cursos de aperfeiçoamento de Master Practitioner pela SBPNL, Disney’s Approach to Quality Service Disney Institute, Os Segredos da Mente Milionária T. Harv Eker, Unleash the Power Within Anthony Robbins, Hipnose & Auto-Hipnose Instituto AmanheSer, Formação Profissional em Renascimento Instituto Renascimento, Rebirthing Instituto Sinergia,Grupo Dirigido de Psicodinâmica em Negócios Cogni MGR, The Healing Potential of Non-Ordinary States of Consciousness Stanislav Grof, Movie Yoga – Turning Your Life into an Epic Adventure Tav Sparks, The Adventure of Self-Discovery/A Holotropic Breathwork Experience Stanislav Grof e Tav Sparks, Gerenciamento de Emoções e Conflitos Cogni MGR e Psicologia Pré e Peri Natal ACT Institute. ARTIGOS RELACIONADOS LER MAIS Sentimento de culpa 9 formas de reconquistar uma consciência tranquila A culpa é um sentimento poderoso que pode influenciar a vida de uma pessoa e bagunçá-la totalmente. Ela surge,... LER MAIS A dor é inevitável, o sofrimento é opcional Viver, às vezes, demanda muito de nós e torna difícil lidar com todas as responsabilidades da rotina. Além disso,... LER MAIS Entenda como se livrar do medo de se relacionar Conviver e se relacionar com outras pessoas é um processo complexo que pode ser muito difícil para algumas pessoas....
Diin seseorang tergantung dengan diin teman dekatnya. Hendaklah kalian memperhatikan, siapa yang dia jadikan teman dekatnya" "Diin seseorang tergantung dengan diin teman dekatnya. Hendaklah kalian memperhatikan, siapa yang dia jadikan teman dekatnya". [ HR Abu Dawud ] Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabdaمَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberikan contoh dengan dua permisalan ini dalam rangka menjelaskan bahwa seorang teman yang shalih akan memberikan manfaat bagi kita di setiap saat kita bersamanya. Sebagaimana penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat bagi kita, berupa pemberian minyak wangi, atau minimal jika kita duduk bersamanya, kita akan mencium bau Berteman dengan Orang yang ShalihBerteman dengan teman yang shalih, duduk-duduk bersamanya, bergaul dengannya, mempunyai keutamaan yang lebih banyak dari pada keutamaan duduk dengan penjual minyak wangi. Karena duduk dengan orang shalih bisa jadi dia akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat untuk agama dan dunia kita serta memberikan nashihat-nashihat yang bermanfaat bagi kita. Atau dia akan memberikan peringatan kepada kita agar menghindari perkara-perkara yang membahayakan yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. Bahjah Quluubil Abrar, 119Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan. Dia juga akan menjaga rahasia kita, baik ketika kita bersamanya maupun tidak. Dia akan memberikan manfaat kepada kita berupa kecintaannya dan doanya pada kita, baik kita masih hidup maupun setelah mati. Bahjatu Quluubil Abrar, 119Wahai saudariku, sungguh manfaat berteman dengan orang yang shalih tidak terhitung banyaknya. Dan begitulah seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamالمرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل “Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927Bahaya Teman yang BurukJika berteman dengan orang yang shalih dapat memberikan manfaat yang sangat banyak, maka berteman dengan teman yang buruk memberikan akibat yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya. Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. Bahjatu Qulubil Abrar, 120Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. Bahjah Qulubil Abrar, 120Berteman dengan orang shalih akan memperoleh ilmu yang bermanfaat, akhlak yang utama dan amal yang shalih. Adapun berteman dengan orang yang buruk akan mencegahnya dari hal itu Sampai MenyesalAllah Ta’ala berfirmanوَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا “Dan ingatlah hari ketika itu orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan sifulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” QS. Al Furqan 27-29.Sebagaimana yang sudah masyhur di kalangan ulama ahli tafsir, yang dimaksud dengan orang yang dzalim dalam ayat ini adalah Uqbah bin Abi Mu’ith, sedangkan si fulan yang telah menyesatkannya dari petunjuk Al Qur’an adalah Umayyah bin Khalaf atau saudaranya Ubay bin Khalaf. Akan tetapi secara umum, ayat ini juga berlaku bagi setiap orang yang dzalim yang telah memilih mengikuti shahabatnya untuk kembali kepada kekafiran setelah datang kepadanya hidayah Islam. Sampai akhirnya dia mati dalam keadaan kafir sebagaimana yang terjadi pada Uqbah bin Abi Mu’ith. Adhwa’ul Bayan, 6/45Begitulah Allah Ta’ala telah menjelaskan betapa besarnya pengaruh seorang teman dekat bagi seseorang, hingga seseorang dapat kembali kepada kekafiran setelah dia mendapatkan hidayah islam disebabkan pengaruh teman yang buruk. Oleh karena itulah sudah sepantasnya setiap dari kita waspada dari teman-teman yang mempunyai perangai saudariku, ingin ku kutipkan sedikit nashihat yang semoga bermanfaat untukku maupun untuk dirimu. Nashihat ini berasal dari seorang ulama bernama Ibnu Qudamah Al Maqdisiy“Ketahuilah, Sungguh tidaklah pantas seseorang menjadikan semua orang sebagai temannya. Akan tetapi sepantasnya dia memilih orang yang bisa dijadikan sebagai teman, baik dari segi sifatnya, perangainya, ataupun apa saja yang bisa menimbulkan keinginan untuk berteman dengannya. Sifat ataupun perangai tersebut hendaknya sesuai dengan manfaat yang dicari dari hubungan pertemanan. Ada orang yang berteman karena tujuan dunia, seperti karena ingin memanfaatkan harta, kedudukan ataupun hanya sekedar bersenang-senang bersama dan ngobrol bersama, akan tetapi hal ini bukanlah tujuan kita. Ada pula orang yang berteman untuk tujuan agama, dalam hal ini terdapat pula tujuan yang berbeda-beda. Di antara mereka ada yang bertujuan dapat memanfaatkan ilmu dan amalnya, ada pula yang ingin mengambil manfaat dari hartanya, dengan tercukupinya kebutuhan ketika berada dalam kesempitan. Secara umum, kesimpulan orang yang bisa dijadikan sebagai teman hendaknya dia mempunyai lima kriteria berikut Berakal cerdas, berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus terhadap dunia. Kecerdasan merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang dungu, karena orang yang dungu terkadang dia ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Akhlak baik, hal ini juga sebuah keharusan. Karena terkadang orang yang cerdas jika ia sedang marah dan emosi dapat dikuasai oleh hawa nafsunya. Maka tidaklah baik berteman dengan orang yang cerdas tapi tidak berakhlak. Sedangkan orang yang fasiq, dia tidaklah mempunyai rasa takut kepada Allah. Dan orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, kamu tidak akan selamat dari tipu dayanya, disamping dia juga tidak dapat dipercaya. Adapun ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan jeleknya kebid’ahannya. Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat untukku dan untukmu saudariku…Amiin …*** Penyusun Latifah Ummu Zaid Murajaah Ustadz Ammi Nur BaitsRujukanBahjatu Qulubil Abrar, syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy, Maktabah Al Imam Al Wadi’iy, Shan’aaAdhwa’ul Bayan, Muhammad Al Amin Asy-Syinqithi, Darul-Fikr lith-thoba’ah wan-nasyr wat-tauzi’, Beirut Maktabah Asy-SyamilahMukhtashor minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy. Maktabah Asy-Syamilah
Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat." Secara tersirat, hadits tersebut menganjurkan setiap Muslim untuk selektif dalam memilih teman. Tidak diperkenankan baginya untuk berteman dekat dengan seseorang yang jauh dari ajaran Allah SWT.
Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh telah mengatur bagaimana adab-adab serta batasan-batasan dalam pergaulan. Pergaulan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dampak buruk akan menimpa seseorang akibat bergaul dengan teman-teman yang jelek, sebaliknya manfaat yang besar akan didapatkan dengan bergaul dengan orang-orang yang Teman Bagi SeseorangPerintah Untuk Mencari Teman yang Baik dan Menjauhi Teman yang JelekManfaat Berteman dengan Orang yang BaikMudharat Berteman dengan Orang yang JelekKebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari TemannyaJangan Sampai Menyesal di AkhiratSifat Teman yang BaikHendaknya Orang Tua Memantau Pergaulan AnaknyaPengaruh Teman Bagi SeseorangBanyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang sebuah hadits Rasululah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628Baca Juga Persahabatan yang Sampai ke Surga SelamanyaPerintah Untuk Mencari Teman yang Baik dan Menjauhi Teman yang JelekImam Muslim rahimahullah mencantumkan hadits di atas dalam Bab “Anjuran Untuk Berteman dengan Orang Shalih dan Menjauhi Teman yang Buruk”.Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” Syarh Shahih Muslim 4/227Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan “Hadits di ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.” Fathul Bari 4/324Manfaat Berteman dengan Orang yang BaikHadits di atas mengandung faedah bahwa bergaul dengan teman yang baik akan mendapatkan dua kemungkinan yang kedua-duanya baik. Kita akan menjadi baik atau minimal kita akan memperoleh kebaikan dari yang dilakukan teman Abdurrahman bin Nashir As Sa’adi rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan permisalan pertemanan dengan dua contoh yakni penjual minyak wangi dan seorang pandai besi.Bergaul bersama dengan teman yang shalih akan mendatangkan banyak kebaikan, seperti penjual minyak wangi yang akan memeberikan manfaat dengan bau harum minyak wangi. Bisa jadi dengan diberi hadiah olehnya, atau membeli darinya, atau minimal dengan duduk bersanding dengannya , engkau akan mendapat ketenangan dari bau harum minyak wangi yang akan diperoleh seorang hamba yang berteman dengan orang yang shalih lebih banyak dan lebih utama daripada harumnya aroma minyak wangi. Dia akan mengajarkan kepadamu hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan agamamu. Dia juga akan memeberimu nasihat. Dia juga akan mengingatkan dari hal-hal yang membuatmu celaka. Dia juga senantiasa memotivasi dirimu untuk mentaati Allah, berbakti kepada kedua orangtua, menyambung silaturahmi, dan bersabar dengan kekurangan dirimu. Dia juga mengajak untuk berakhlak mulia baik dalam perkataan, perbuatan, maupun seseorang akan mengikuti sahabat atau teman dekatnya dalam tabiat dan perilakunya. Keduanya saling terikat satu sama lain, baik dalam kebaikan maupun dalam kondisi kita tidak mendapatkan kebaikan-kebaikan di atas, masih ada manfaat lain yang penting jika berteman dengan orang yang shalih. Minimal diri kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatn buruk dan yang shalih akan senantiasa menjaga dari maksiat, dan mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Dia juga akan senantiasa menjagamu baik ketika bersamamu maupun tidak, dia juga akan memberimu manfaat dengan kecintaanya dan doanya kepadamu, baik ketika engkau masih hidup maupun setelah engkau tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintaanya kepadamu. Bahjatu Quluubil Abrar, 148Baca Juga Teman Akrab Menjadi Musuh di Hari KiamatMudharat Berteman dengan Orang yang JelekSebaliknya, bergaul dengan teman yang buruk juga ada dua kemungkinan yang kedua-duanya buruk. Kita akan menjadi jelek atau kita akan ikut memperoleh kejelekan yang dilakukan teman As Sa’di rahimahulah juga menjelaskan bahwa berteman dengan teman yang buruk memberikan dampak yang sebaliknya. Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan dari segala aspek bagi orang yang bergaul betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik mereka sadari maupun karena itu, sungguh merupakan nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman yaitu Allah memberinya taufik berupa teman yang baik. Sebaliknya, hukuman bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk. Bahjatu Qulubil Abrar, 185Kebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari TemannyaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadapa baik dan buruknya agama seseorang. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927Baca Juga Carilah Teman yang Mendukungmu Belajar AgamaJangan Sampai Menyesal di AkhiratMemilih teman yang jelek akan menyebakan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat nanti karena pengaruh teman yang jelek sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan. Renungkanlah firman Allah berikut وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” Al Furqan27-29Lihatlah bagiamana Allah menggambarkan seseorang yang teah menjadikan orang-orang yang jelek sebagai teman-temannya di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna Teman yang BaikIbnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah berkata وفى جملة، فينبغى أن يكون فيمن تؤثر صحبته خمس خصال أن يكون عاقلاً حسن الخلق غير فاسق ولا مبتدع ولا حريص على الدنيا“ Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut orang yang berakal, memiliki akhlak yang baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid’ah, dan bukan orang yang rakus dengan dunia” Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36.Kemudian beliau menjelaskan “Akal merupakan modal utama. Tidak ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia ingin menolongmu tapi justru dia malah dimaksud dengan orang yang berakal adalah orang yang memamahai segala sesuatu sesuai dengan hakekatnya, baik dirinya sendiri atau tatkala dia menjelaskan kepada orang ain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan berteman orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah. Orang yang tidak mempunyai rasa takut kepada Allah, tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan berteman denagn ahli bid’ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan kejelekan bid’ahnya. Mukhtashor Minhajul Qashidin, 2/ 36-37Baca Juga Pilihlah Teman yang Baik di SosmedHendaknya Orang Tua Memantau Pergaulan AnaknyaKewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak-anaknya. Termasuk dalam hal ini memantau pergaulan anak-anaknya. Betapa banyak anak yang sudah mendapat pendidikan yang bagus dari orang tuanya, namun dirusak oleh pergaulan yang buruk dari orangtua memperhatikan lingkungan dan pergaulan anak-anaknya, karena setap orang tua adalah pemimpin bagikeluarganya, dan setiap pemimpin kan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang Ta’ala juga berfirman يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “ At Tahrim6.Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dan keluaraga kita dari pengaruh teman-teman yang buruk dan mengumpulkan kita bersama teman-teman yang baik. Wallahul musta’ shallallahu alaa Nabiyyina Juga Inti Pendidikan Anak adalah Menjauhkan dari Teman yang Buruk—Penulis Adika Mianoki Artikel
Maknanya bahwa seseorang itu tergantung kebiasaan temannya, tingkah laku dan juga gaya hidupnya, maka hendaklah ia memperhatikan dan meneliti dengan siapa ia berteman.
. seseorang tergantung teman dekatnya